SOCIAL MEDIA

Selasa, 09 September 2025

Semangkuk Mie Instant

 



Saat melihat kalender yang kita lihat hanya ada tanggal merah dan hitam ya. Gak ada yang kasih tahu, kapan kita merasa sial, bahagia, sedih ataupun bad mood misalnya. As human, hidup selalu dinamis mengikuti hari berganti, kadang bertumbuh tapi kadang juga mundur. Ternyata itu gapapa ya…kamu masih bisa mulai lagi. Ada hari dimana kita mau menyerah saja, ada juga hari dimana kita semangat banget. Kadang kita terlena saat hidup nyaman berkelimpahan living in our own bubble, tapi akan ada waktunya bubble itu pecah dan kita perlu adaptasi untuk mendapat rasa nyaman lagiii. Gak mudah, iya susah…tapi pada akhirnya akan ada this too shall pass. Semuanya pada porsinya di waktu yang tepat.

Aku punya kebiasaan unik, when feeling down and stress. Aku pasti masak mie instant, makannya pelan dan bengong. Karena mie instant itu biasanya tidak ada di opsi menu makanku sehari-hari, dulu temen kost ku hafal banget…kalau aku makan mie instant berarti aku lagi stress haha ternyata berlanjut lho sampai sekarang di usia 30an. Entahlah, saat hatiku gak nyaman aku malah memilih makanan yang tidak biasa aku makan, itu kenapa ya? Pasti ada teori psikologinya hahaha. 

Seperti pagi ini, biasanya aku sarapan buah atau protein gitu ya. Pagi ini aku merasa sendu, perasaanku gak nyaman dan aku memutuskan untuk memasak mie instant rasa soto, dengan dua butir telur, jamur enoki juga topping bakso sapi. Suapan demi suapan aku nikmati tanpa distraksi dari ponsel, aku tertegun sebentar dan menikmati semangkuk mie instantku sampai habis. Jadi, aku kenapa? Ah hanya sedang meregulasi emosi yang tidak seperti biasanya.

Semakin banyak membaca dan melewati ini itu, jalanin hidup itu kuncinya ya mau baik/buruk pada akhirnya kita bisa menerima dulu baru melangkah lagi…menurutku ya memproses dan menerima kejadian tidak menyenangkan itu selalu butuh waktu lebih lama daripada menerima kebahagiaan. Karena ya siapa sih yang mau menerima kejadian atau kabar buruk? Gak ada kan? Tapi kalau sudah tertulis dan ditakdirkan kita bisa apa? Memproses dan menerima, lalu lanjut bertumbuh lagi. 

Aku sudah menyantap dan menikmati semangkuk mie instantku pagi ini, simbolis kalau hatiku gak baik-baik aja, tidak nyaman tapi ya that’s life. Setelah ini susun lagi rencana yang bisa lakukan semaksimal mungkin and Allah do the rest. Kalau Ferry Irwandi bilang “tetap hidup, jangan mati”. Bener sih, jangan dulu mati sebelum dijemput, jalanin aja sambil nabung bekal buat diakhirat hehe. 

Jumat, 14 Februari 2025

Woman Support Woman is bullshit?

 Hallo girls…



Gemes gak sih di sosial media lagi panas soal perselengkian para suami seleb Tiktok cantik spek bidadari AJ dan IW. Udah deh kalau soal kayak gini netijen langsung heboh, berasumsi abc dan lagi-lagi perempuan yang lebih disudutkan. Pertama pasti dari fisik, lalu mengorek hal lainnya…sedangkan pihak lelaki? Hmm jarang dan mungkin sih udah abis kena mental duluan sama istri sah nya ya.


Katanya dunia gak ramah bagi perempuan, emang bener kok. Contohnya jika ada seorang perempuan sudah menikah, belum hamil…pasti ditanya terus “kapan hamil?” Gak cowoknya yang ditanya “eh subur gak lo? Udah dibuahi?” Gak kan. Giliran ada korban pemerkosaan yang sampai hamil, malah solusinya kadang ngaco dinikahkan dengan pelaku. 


Ironisnya yang judge lebih parah dari sesama perempuan, bisa kejam banget. Sampai saat ini tahun 2025 perdebatan ASI vs Sufor, IRT vs Working mom atau Normal vs SC gak kelar-kelar. Coba laki-laki, apa ada tuh mokondo vs provider atau papa anter sekolah vs papa di rumah aja? Gak ada.


Gak sampe situ aja, perempuan terus dibuat trust issue dan fear mongering dengan “perempuan harus punya penghasilan, karena kita harus berdiri di kaki sendiri. Suami kalau gak diamibil tuhan ya diambil perempuan lain.” Instead of perempuan harus pintar kelola uang atau melek financial beserta solusi-solusi lainnya. Belum lagi, cita-cita perempuan sekarang juga banyak yang ingin jadi trophy wife haha. 


Trophy wife yang mereka pikir itu enak dan dijadikan standar baru untuk pamer di sosial media, diatur suami dan nurut terus bergelimang harta bisa hidup ala ibu-ibu di Jaksel yang “kelihatannya” seru banget gak harus kerja keras. Mending fokus ugrade diri dan berdaya girls, jadi trophy wife juga gak mudah, gak cukup modal cantik kayak ani-ani. 


Semua bisa aja menyerang perempuan apapun kastanya, cara kita fight back ya dengan otak cerdas, punya skill dan berdaya. Jangan mau jadi perempuan yang mengganggu rumah tangga lain apalagi obsesi memiliki punya orang lain, inget hukum tabur tuai dan doa orang terdzalimi. Jangan mudah juga terpancing sama standar hidup sosial media yang bikin perempuan gak punya harga diri. Pada akhirnya semua yang kita cari itu ketenangan kok. Beneran deh. 

Selasa, 07 Januari 2025

Hallo 2025 I want to level up!

 Hallo tahun baru dan harapan baru…

Setiap tahun pasti ada aja plot twist nya ya kan? Entah di family, finance, health, frienship or anything. Kayak tahun 2024 kemarin juga, aku sendiri gak mudah ngelewatinnya tapi yaudah kalau udah capek…ujungnya disadarkan dengan “ini sudah tertulis dan ini bagian dari takdir/ qadha” and everything happened for a reason. Pasti selalu ada pelajaran juga hikmah yang bisa jadikan bahan introspeksi diri, walau pas ngejalaninnya sih ya ALLAH begini bgt. Jelas gak melupakan momen bahagianya juga banyak kok tahun 2024, achievement kecil-kecil juga ada.

Sekarang sudah 2025 tinggal melanjutkan yang baik-baik dari sebelumnya, semoga tahun ini tiap bulan update blog review produk yang panjang dan detail lagi, rajin upload video konten manfaat di platform aku. Pokoknya pengen jadi manusia bermanfaat, tambah skill dan makin sayang sama diri sendiri dengan kesibukan yang ada.

Satu lagi! Tahun 2025 pengen banyak waktu masak di dapur buat ngulik resep makanan menu sehat, cemilan sehat dan baking cake guilty free gitu-gitu dah. Pastinya 2025 pengen kencengin treatment dan ambil bundling kelas yoga sama pilates please, juga rajin datang kajian dan les ngaji lagi. 

Itu sih jangka pendeknya, lain-lainnya aku siapin di vision board 2025 dan mulai journaling sesuai saran psikologku. Kenapa sih mesti journaling? Soalnya cewek tuh suka overthinking, jadi semua yang ada di otak tuh perlu diuraikan biar gak kusut-kusut amat. Thanks to my hubby, my sister and my bestie who always be here buat dengerin keluh kesah selain di buku jurnal haha. 


Semangat yuk 2025 buat lebih baik dan jaya, jaya, jaya!