SOCIAL MEDIA

Jumat, 27 November 2020

Model Paula Verhoeven suka makan mie instan malam hari?

 Hallo Girls...




Iya, kamu gak salah baca judul kok. Emang Paula Verhoeven istrinya aktor Baim Wong itu suka makan mie instan. Lho, dia kan model? masa sih makan mie instan? haha model juga manusia dan kenapa enggak makan mie instan kalau kandungan komposisi nya aman dan seratnya dari saripati bayam.

Kalau dilihat dari unggahannya di kanal youtube keluarga Baim dan Paula, memang aktivitas sehari-harinya cukup padat mengurus buah hatinya Kiano. Ibu-ibu pasti can relate lah, kalau ngurus anak itu capek even cuma "nemenin main doang" atau "nyuapin makan aja" yes itu tuh menguras tenaga dan bikin kita cepet laper.






Terlihat dalam unggahan video Youtube Keluarga Bapau, yang berjudul KIANO KESAYANGAN UDAH PINTER NGELUKIS TERNYATA ‼️ MAMAH BANGGA LIAT LUKISANNYA KIANO PICASSO WONG ‼️ di sana tampak Kiano sedang makan malam makanan favoritnya disuapin sama mama Paula. Setelah selesai Kiano makan, ternyata mama Paula juga lapaaaar dan memutuskan buat makan mie instan favoritnya. Tebak, apa coba mie instan favorit Paula? Yes! mie instan Lemonilo.

Di video itu terlihat Paula menyiapkan sepiring mie instan Lemonilo dengan telur rebus untuk makan malamnya. Paula mengatakan, mie instan Lemonilo adalah makanan favoritnya karena praktis, enak, dan nyaman dimakan setiap hari. Jangankan Paula, saya aja kalau lagi males mikir dan masak yang ribet pasti langsung gercep masak mie Lemonilo aja bisa dimakan kapan aja dan rasanya enak gak bikin enek. 

Paula juga menambahkan “Terus yang bagusnya lagi karena mie ini tanpa penguat rasa, pengawet, dan juga pewarna buatan,”.

Biasanya kita denger kalau mie instan itu tidak disarankan buat dikonsumsi setiap hari, beda dengan Lemonilo yang bisa dikonsumsi setiap hari karena komposisinya aman. Proses pembuatan mie instan Lemonilo pun tidak melalui penggorengan sehingga air rebusan mie Lemonilo tampak jernih, tidak keruh seperti air rebusan mie instan lainnya. Karena diproses dengan pemanggangan, proses memasak mie instan Lemonilo harus sedikit lebih lama, yaitu sekitar 5 menit. Gak masalah sih ya masak sedikit lebih lama, yang penting komposisinya aman dikonsumsi. 

“Jadi, warna hijaunya ini dibuat dengan saripati bayam sehingga seratnya lebih tinggi,” kata Paula. Harga satu bungkus mie instan Lemonilo sedikit lebih mahal dari mie instan pada umumnya, namu Paula gak mempermasalahkan karena ada lebih banyak manfaat dan kebaikan yang terkandung di dalamnya.

Buat beli mie instant Lemonilo juga udah bisa dimana-mana, online ataupun offline sudah tersedia seperti di minimarket atau supermarket.

Usai menghabiskan mie instan Lemonilo, Paula melanjutkan kegiatannya bersama Kiano dengan bermain sekaligus belajar menggambar dan mewarnai.

Apa mie instan favorit temen-temen mie instan Lemonilo juga? varian apa yang paling disukai?



Thank you for reading

XOXO

Reiny


Jumat, 20 November 2020

AVOSKIN THE GREAT SHIELD SPF50 | SUNSCREEN AVOSKIN di KULIT BERMINYAK

 Hallo Girls...

Tahun ini saya ngerasa lamaaa banget, mungkin karena banyak rencana tertunda akibat pandemi ya dan stress di rumah terus susah ketemu orang...hanya dunia maya yang masih bisa kita jangkau. Stress gak cuma berdampak sama mental aja, fisik juga salah dua nya muka saya gampang banget beruntusan dan ngalamin juga maskne. Jadi, tahun ini struggle juga beresin kulit yang trial error teruuuus....tapi positifnya saya eksplor banyak skincare lokal yang makin kesini, makin waw! bikin takjub salah satunya brand lokal Avoskin yang gencar saat pandemi ngeluarin banyak produk baru yang menarik dan sayang buat dilewatkan.

Avoskin yang baru saja meluncurkan suncreen yaitu Avoskin The Great Shield SPF50 PA++++, ini menarik bgt buat saya karena formula sunscreen nya hybrid. Meski sehari-hari nya aktivitas saya tuh di indoor, tapi gak memungkiri lah sinar matahari masuk langsung lewat jendela dan pintu..yaiyalah kita kan gak tinggal di goa hahaha jadi tetep saya wajib pake sunscreen setiap harinya sebelum beraktivitas dan re-apply setiap 2-3jam.  As we know, sunscreen ini basic skincare yang berfungsi buat melingungi kulit kita dari paparan sinar UVA dan UVB. 

Faktanya, kalau kulit kita terus-terusan kena sinar UVA dan UVB secara terus-terusan tanpa di proteksi. Skincare malam seharga motor atau semewah butik desainer pun gak akan ngaruh bund, iya sepenting itu pake sunscreen supaya semua skincare kita bekerja maksimal dan keliatan hasilnya.

Anyway, di sini saya mau share pengalaman pake Avoskin The Great Shield di kulit berminyak dan acne prone. 

Avoskin The Great Shield ini menarik banget buat dicoba karena komposisinya minimal tapi berbobot semua gitu lho...juga disebut hybrid sunscreen karena mengandung Avobenzone sebagai bahan chemical sunscreen dan kandungan Zinc Oxide, Titanium Dioxide untuk physical sunscreennya. 

- Ada niacinamide yang berperan bisa mencerahkan kulit

Vitamin C pada The Great Shield membantu menangkal radikal bebas yang dapat membuat kondisi kulit memburuk. 

- Kemudian gak ketinggalan juga the famous Centella Asiatica, yang klaimnya soothing kulit dari paparan sinar matahari. 

- Poin terakhir yang mungkin temen-temen kulit sensitif, Avoskin The Great Shield alcohol free, dan paraben free. 





Kemasan:

Datang dengan kemasan yang travel friendly, bentuk tube slim warna hijau pastel yang nyaman dilihat ya dari segi estetika. 

Untuk mengeluarkan produknya juga bukan tutup flip top, tapi pump jadi bikin makin praktis buat pake. Avoskin The Great Shield ini isinya 30ml. 



Tekstur, warna dan aroma:

    Teksturnya creamy dan agak thick, seperti physical sunscreen yang sering kita temui. Tadinya saya skeptis kan "ah pasti berat nih dan susah makenya gak nyaman", soalnya punya pengalaman dulu pernah pake physical sunscreen dan setiap pake saya kesel. Surprisingly,  Avoskin The Great Shield enggak sih saya nyaman aja pakenya. Warnanya putih ada hint warna hijaunya, aromanya soft banget malah hampir gak kecium sih sama saya.


Performa:

    Avoskin The Great Shield saat diaplikasikan ke kulit, ada cooling sensation jadi seger...karena ini hybrid ya begitu nge blend agak lama buat rata, beda kalau teksturnya lotion ya. Rada butuh waktu gitu, buat blending ke kulit dan mastiin semuanya rata. Awal-awal  Avoskin The Great Shield terlihat whitecast, tapi nanti bakal nge blend rata sesuain sama warna tone kulit kita. Malah, menurut saya kayak ada efek tone up dan samarin redness. 

Buat cara pakenya, ambil Avoskin The Great Shield Sunscreen sebanyak 2 ruas jari dan tap tap pada kulit wajah, untuk menghilangkan residu Titanium Dioxide dan Zinc Oxide sehingga efek white cast lebih minimal. Jangan lupa reapply setelah 3 jam pemakain agar kulit tetap terlindungi sepanjang hari.


Hasil:

 Avoskin The Great Shield memberikan hasil akhir yang semi matte, tapi gak bikin muka kita keliatan minyakan...apa ya lebih keliatan glowing sehat dan tone up. Mungkin karena warna creamnya agak ijo itu jadi ada efek tone up dan samarin redness di area wajah, nyaman sih pake sunscreen  Avoskin The Great Shield gak kerasa berat dan saya pakai ini sudah semingguan alhamdulillah aman gak breakout. Sesuai klaimnya ini non-comedogenic, saya cek komedo saya aman gak bertumbuh banyak banget dan kulit saya gak makin berminyak selama pake  Avoskin The Great Shield. 

Lalu, kalau dipake acara-acara outdoor atau keringetan macem workout itu gimana? yes, dia luntur dan putih-putihnya keliatan. Ini wajar dan biasa sih namanya juga aktivitas cukup berat, ya tinggak re-apply aja toh memang seharusnya 2-3jam juga kita re-apply kan.

Apa performanya masih ok kalau ditimpa makeup? iya! masih ok kok,  Avoskin The Great Shield gak piling atau istilahnya gak mburudul gitu pas kita pakein foundation. Gak mengubah performa makeup atau bikin kulit warnanya aneh gitu-gitu enggak sih, aman boss!

Kesimpulan:

Cukup impressed! sama performa dan hasil akhir  Avoskin The Great Shield di kulit saya yang berminyak, buat saya cari sunscreen itu kayak cari jodoh kudu klop dan gak bikin breakout apalagi malah panen komedo...haduh itu mah bye!. Surprisingly, Avoskin The Great Shield walaupun SPF nya cukup tinggi tapi whitecast nya bisa ilang cepet dan gak bikin muka jadi abu-abu atau putih bangeeet. 

Alhamdulillah saya cocok dan suka sama  Avoskin The Great Shield walaupun nge blend nya agak lama dan makan waktu, terus makenya kudu step by step buat mastiin semua rata. Harus santai gitu jangan keburu-buru makenya, ya luangin waktu aja lah 5 menit buat skincare-an ya jangan sambil goreng ikan nanti gosong haha. Begitupun saat mau makeup an, ya biarin nyerep dulu gak direkomendasikan langsung hajar sih heheheh nanti belang-belang makeupnya. 

Kalian sudah coba atau tertarik  juga pakai Avoskin The Great Shield? Kunjungi website Avoskin kalau mau tau info ter-update produk-produk Avoskin ya.


Harga:  Rp139,000

Where to buy: e-commerce atau langsung ke avoskinbeauty.com

Rabu, 11 November 2020

The Aubree Botanical Calendula Toner | Rekomendasi Hydrating Toner Lokal

 Hallo Girls...

Saya tuh selalu tertarik mencoba produk skincare kalau ada embel-embel ingredients nya itu bunga calendula atau bunga chamomile, kenapa? karena kedua bunga itu punya klaim sebagai anti inflamasi dan sobatnya kulit berjerawat gitu. Biasanya saya tertarik coba skincare Korea atau Western yang ada calendula atau chamomile nya, tapi kali ini saya coba lirik merk lokal yang katanya selalu sold out dan harganya dibawah 100ribuan waw!.





Klaimnya The Aubree Botanical Calendula Toner ini berfungsi untuk membantu menjaga kelembapan kulit, menyegarkan, membantu mencerahkan, dan menjaga kekenyalan kulit. Terus, yang saya baca-baca juga nih katanya di rekomendasikan buat sensitive atau dry skin, tapi saya kan kulitnya oily? bakal tetep cocok gak ya kira-kira? Saya cukup mantep buat coba sih karena list ingredientsnya ok dan aman buat kulit saya. 

Komposisi:

Aqua, Butylene Glycol, Sodium PCA, Phenoxyethanol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Allantoin, Sodium Hyaluronate, Foeniculum Vulgare (Fennel) Fruit Extract, Humulus Lupulus (Hops) Extract, Melissa Officinalis Leaf Extract, Viscum Album (Mistletoe) Leaf Extract, Achillea Millefolium Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Calendula Officinalis Flower, Tetrasodium EDTA, Parfum


Setelah satu bulanan saya pakai rutin The Aubree Botanical Calendula Toner, mantep dah tuh buat review gimana hasilnya di kulit saya? apakah saya suka atau biasa aja sih?

Kemasan:

Jujur nih yaaaa jujur ini mah, awalnya saya gak nyangka kalau si The Aubree Botanical Calendula Toner ini merk lokal lho. Soalnya packagingnya ala-ala Korea gitu dan promonya menarik plus Influencer yang dia gandeng pun bukan kaleng-kaleng, sekelas Harumi aja dia approach. 

Saya suka dengan kemasan botolnya yang simple, tranparan dengan material plastik cukup kokoh dan tutup nya flip top. Kita bisa liat tuh isian dalem tonernya kayak apa, isinya pun cukup banyak yakni 200ml. 

Tekstur:

Nah, dari luar botol kan kita  bisa liat ya kalau The Aubree Botanical Calendula Toner ini ada buliran bunga aslinya, kuning-kuning ngambang tuuuuh *plis gak usah bayangin yg lain selain calendula ini*. Tekstur tonernya ini cair banget kayak air, mengalir aja gitu kayak hubungan kita kalau dituangin ke kapas atau tangan. Kan ada juga hydrating toner yang kental ya, The Aubree Botanical Calendula Toner versi cairnya bingiiiits. Untuk tonernya sendiri sebenernya gak berwarna, tapi jadi terkesan ada gradasi kuning karena kumpulan bunga calendulanya aja. Aroma? hmmm gak ada aroma bunga yg strong sih, biasa aja malah hampir gak kecium aromanya. 

Performance:

Dengan tekstur toner yang cair, maka bisa dipastikan ya ini toner nyerepnya cepet banget dengan jurus seribu bayangan. Rasanya di kulit gimana? ya cukup soothing, gak lengket, gak bikin makin berminyak dan kulit keliatan lebih seger daripada sebelum pake toner The Aubree Botanical Calendula Toner. Enak aja sih buat layering skincare selanjutnya, soalnya ringan banget jadi gak perlu nunggu lama kayak kepastian....bisa langsung tap-tap hajar pake serum atau essence kitu beb.

Result:

Katanya kan The Aubree Botanical Calendula Toner recommended buat dry skin ya? yang biasanya tuh tingkat kelembapannya nampol, tapi nih ya di kulit saya yang berminyak...dia tuh lembapnya biasa aja gak yang waaaaw kulitku langsung kenyal bak mochi setelah pake ini. Iya, gak gitu guys....ya lembap biasa aja gitu cukup, mungkin kalau mau lebih lembap kudu berlapis-lapis pakenya baru nendang. Saya sih ngerasa cukup satu layer, kenapa? soalnya abis itu kan pake first essence, jadi gak perlu mandi toner sampe becek. Ya, saran aja buat yang pengen dapet lembap nya pollll dari toner ini kayaknya perlu layering.

Alhamdulillah, saya selama pake The Aubree Botanical Calendula Toner kulitnya gak rewel atau breakout. Selain melembapkan, dia juga calming redness tapi efek mengenyalkannya sih di saya enggak ya. Ok lah buat toner lokal, recommended! apalagi harganya affodrable banget. 

Conclusion: Yes, saya suka sama The Aubree Botanical Calendula Toner karena cukup melembapkan dan soothing, pun enggak bad effect di kulit saya cocok-cocok aja. Mungkin nanti mau coba explore produk The Aubree lain atau merk lokal lain yang menarik skincarenya hehe.


Harga: Rp 94,000-99,000

Where to buy: Ecommerce atau distributor resmi The Aubree